ANJURAN
BERWIRAUSAHA DALAM ISLAM
KARYA
TULIS ILMIAH
Disusun
untuk Memenuhi Persyaratan Seleksi
Calon
Penerima Bantuan Pendidikan
STAIN
KUDUS
Tema:
Membumikan Islam Transformatif dalam Kehidupan Masyarakat
Oleh:
Nama : Fina Nailatul Izzah
Nim :
212331
Jurusan/Prodi :
Syariah Dan Ekonomi Islam/MBS
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
Tahun
Pelajaran 2014/2015
Jalan
Conge Ngembalrejo Kudus 59322
Telp:
(0291) 43267, 43818
KUDUS
Anjuran
Berwirausaha dalam Islam
KARYA
TULIS ILMIAH
Disusun
untuk Memenuhi Persyaratan Seleksi
Calon
Penerima Bantuan Pendidikan
STAIN
KUDUS
Tema:
Membumikan Islam Transformatif dalam Kehidupan Masyarakat
Oleh:
Nama :
Fina Nailatul Izzah
Nim :
212331
Jurusan/Prodi :
Syariah Dan Ekonomi Islam/MBS
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
Tahun
Akademik 2014/2015
Jalan
Conge Ngembalrejo Kudus 59322
Telp:
(0291) 43267, 43818
KUDUS
HALAMAN
PENGESAHAN
1.
Judul
Karya Tulis : Anjuran Berwirausaha dalam Islam
2.
Jurusan/Prodi :Syariah dan
Ekonomi Islam/MBS
3.
Nama
Perguruan Tinggi :STAIN KUDUS
4.
Penulis
a.
Nama
Lengkap : Fina
Nailatul Izzah
b.
Nomor
Induk Mahasiswa : 212331
Kudus, Mei 2014
Penulis
Fina Nailatul Izzah
ABSTRAK
Izzah,
Fina Nailatul. Anjuran
Berwirausaha dalam Islam.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus tahun
akademik 2014/2015.
Islammengajarkan
umatnya agar bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bekerja disini bisa
juga dilakukan dengan cara berwirausaha, bisa berupa menciptakan lapangan
pekerjaan sendiri ataupun bekerja pada orang lain.Dan sudah sewajarnya manusia yang beriman dan berakal dapat hidup
lebih baik daripada makhluk Allah lainnya.
Tujuan
penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui wirausaha dalam pandangan
Islam dan mengetahui fungsi wirausaha.
Metode
yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah dimulai dengan pencarian
ide yang diperoleh dari pengamatan terhadap anjuran berwirausaha, khususnya
berwirausaha dalam pandangan Islam, pengumpulan data dan informasi dari
buku-buku dan artikel dari internet, serta penarikan kesimpulan.
Islam sangat
menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri.Orang yang bekerja/berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan tangannya
sendiri baik untuk mencukupi kebutuhannya sendiri maupun keluarga dalam Islam
orang seperti ini dikategorikan jihad fi sabilillah.
Kata Kunci : Wirausaha, Islam
MOTTO
“Tidak
ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan,
kerja keras dan mau belajar dari kegagalan”(Collin powell)
“Jika
ada modal usaha yang lebih penting dari uang,berapapun besarnya,modal itu
adalah ide-ide cemerlang,impian dan kreativitas yang tak kan pernah habis”
KATA
PENGANTAR
Segala
puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan karunia,
kasih sayang, serta limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan baik.
Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurah dan terlimpahkan kepada Rasulullah SAW
serta para sahabat dan pengikutnya. Karya tulis ilmiah ini disusun guna
memenuhi persyaratan seleksi calon penerima bantuan pendidikan STAIN KUDUS
2014, dengan judul “Anjuran Berwirausaha dalam Islam”.
Karya
tulis ilmiah ini dapat terwujud atas bantuan dan saran dari berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Ayah
Noor Muchlish dan Ibu Masri’ah, selaku Orang tua penulis yang telah memberikan
bantuan material maupuan non-material dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini.
2.
Teman-teman
yang telah banyak membantu hingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
3.
Pihak-pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang bersedia meluangkan
waktunya untuk membantu penulisan karya tulis ilmiah ini.
Penulis
menyadari dalam karya tulis ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan.Hal ini
disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang ada pada kami.Oleh
karena itu, segala saran dan kritik dari pembaca sangat dinantikan untuk
menyempurnakan karya tulis ilmiah selanjutnya.
Semoga
karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Kudus, April
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL..............................................................................................
i
HALAMAN
PENGESAHAN...............................................................................
ii
ABSTRAK.......................................................................................................... iii
MOTTO.................................................................................................................. iv
KATA
PENGANTAR...........................................................................................
v
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang.........................................................................................
B.
Rumusan
Masalah...........................................................................
C.
Tujuan
Penulisan.............................................................................
D.
Manfaat
Penulisan..........................................................................
E.
Sistematika
Penulisan.....................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Definisi
Berwirausaha..............................................................................
B.
Definisi
Islam...........................................................................................
BAB III METODE PENULISAN
A.
Jenis
Penulisan.........................................................................................
B.
Teknik
Pengambilan Data........................................................................
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A.
Wirausaha
dalam Pandangan Islam ........................................................
B.
Fungsi
Wirausaha.....................................................................................
BAB V PENUTUP
A.
Simpulan..................................................................................................
B.
Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Islam
mengajarkan umatnya agar bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bekerja
disini bisa juga dilakukan dengan cara berwirausaha, bisa berupa menciptakan
lapangan pekerjaan sendiri ataupun bekerja pada orang lain.
Manusia dengan bekal akal fikirannya mestinya
mampu menemukan bagaimana ia harus memenuhi kebutuhan hidupnya yang terus
berkembang, tindakan dan proses apa yang harus dilakukan untuk semua itu.
Sedangkan berusaha bagi mereka merupakan sebuah keharusan.
Sabda Nabi SAW :
“ Sesungguhnya Allah mewajibkan atas
kamu berusaha, maka berusahalah…” (HR. at-Thabrani)
Untuk itu manusia perlu bekerja
keras, membangun jaringan kerja, membentuk tim, dan berbagi di dalam pekerjaan
dan hasil-hasilnya. Semua ini dilakukan dalam rangka memenuhi sunnatullah.
Manusia akan rugi dunia-akhirat manakala tidak memanfaatkan kehidupan di dunia
ini dengan sebaik-baiknya.
Manusia
juga harus mampu hidup dalam keteraturan, kepedulian, kedisiplinan dan saling
memperkuat.Dan sudah sewajarnya manusia yang beriman dan berakal dapat hidup
lebih baik daripada makhluk Allah lainnya. Kita pun seharusnya mampu
menunjukkan kerja keras, disiplin, saling berbagi, dan saling memperkuat dalam
rangka mencari ridha Allah.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
wirausaha dalam pandangan Islam?
2.
Bagimana
fungsi wirausaha?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui
dan memahami wirausaha dalam pandangan Islam
2.
Mengetahui
dan memahami fungsi wirausaha
D.
Manfaat Penulisan
1.
Bagi
Penulis:
a.
Memperoleh
pengetahuan dan wawasan mengenai anjuran berwirausaha dalam Islam.
b.
Untuk
mengasah kemampuan penulis dalam menyusun karya tulis.
c.
Sebagai
bekal yang diharapkan mampu menunjang keberhasilan penulis di masa yang akan
datang.
2.
Bagi
Masyarakat:
a.
Memberikan
informasi tentang anjuran berwirausaha dalam Islam.
b.
Memberikan
informasi tentang manfaat berwirausaha.
E.
Sistematika Penulisan
Secara garis
besar sistematika penulisan karya tulis ini terdiri dari tiga bagian
sebagaimana berikut:
1.
Bagian
muka
Dalam bagian ini terdiri dari : halaman judul, halaman pengesahan,
abstrak, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, dan daftar isi.
2.
Bagian
isi
BAB I : Pendahuluan
yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan
pustaka, yang terdiri dari definisi berwirausaha dan Islam.
BAB III : Metode
penulisan.
BAB IV : Analisa dan
pembahasan mengenai anjuran berwirausaha dalam Islam.
BAB V : Penutup
yang terdiri dari simpulan dan saran.
3.
Bagian
Akhir
Pada bagian ini, terdiri dari : daftar pustaka, dan biodata
penulis.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Definisi Berwirausaha
Peter
F. Drucker mengatakan bahwa berwirausaha merupakan kemampuan dalam menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda-beda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa
berwirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda
dari yang lain, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah
ada sebelumnya.
Sebagaimana
Sabda Rasulullah SAW:
عَنْ
عَاصِمْ بْنِ عُبَيْدِ الله عَنْ سَالِمْ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ للهِ
صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ
(أخرجه البيهقى)
“Dari
‘Ashim Ibn ‘Ubaidillah dari Salim dari ayahnya, Ia berkata bahwa Rasulullah
Saw. Bersabda:“Sesungguhnya Allah menyukai orang mukmin yang berkarya.”(H. R.
Al-Baihaqi).
Berdasarkan
hadits di atas dapat disebutkan bahwa berwirausaha merupakan kemampuan dalam
hal menciptakan kegiatan usaha.Kemampuan menciptakan memerlukan adanya
kreativitas dan inovasi.
Kreatifitas
adalah mampu menangkap dan menciptakan peluang-peluang bisnis yang bisa
dikembangkan. Di tengah persaingan bisnis yang ketat sekalipun seorang
wirausaha tetap mampu menangkap dan menciptakan peluang baru untuk berbisnis,
sehingga ia tidak pernah khawatir kehabisan lahan. Sedangkan inovasi adalah
mampu melakukan pembaruan-pembaruan dalam menangani bisnis yang digelutinya,
sehingga bisnis yang dilakukannya tidak pernah usang dan selalu dapat mengikuti
perkembangan zaman. Sifat inovatif ini akan mendorong bangkitnya kembali
kegairahan untuk meraih kemajuan dalam berbisnis.[1]
Jadi
orang yang berkarya akan memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak dengan
kreatifitas dan inovasinya untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah
ada sebelumnya.[2]
B.
Definisi Islam
Secara etimologis, Islam berasal
dari bahasa Arab, diderivasikan dari salima yang berarti selamat sentosa. Dari kata ini
dibentuk aslama yang berarti memelihara
dalam keadaan yang selamat sentosa, dan juga berarti menyerahkan diri, tunduk,
patuh dan taat.Kata aslama itulah yang menjadi pokok dalam Islam,
mengandung segala arti yang ada dalam arti pokoknya.[3]
Islam adalah ajaran-ajaran yang
diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang rasul.Dari pengertian
kebahasaan ini, kata Islam dekat dengan arti kata agama yang berarti menguasai,
menundukkan, patuh, hutang, batasan dan
kebiasaan.[4]
Islam menurut istilah adalah mengacu
kepada agama yang bersumber pada wahyu
yang datang dari Allah SWT, bukan berasal dari manusia, dan bukan pula berasal
dari Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian secara istilah Islam adalah nama bagi
suatu agama yang berasal dari Allah SWT, yang tidak memiliki hubungan dengan
orang tertentu atau dari golongan manusia atau dari suatu negeri.[5]
BAB
III
METODE
PENULISAN
A.
Jenis Penulisan
Tulisan dalam karya tulis ilmiah ini
bersifat kajian pustaka atau library research.Data yang diperoleh
disajikan secara deskriptif yang disertai dengan analisis
sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan diterapkan
lebih lanjut.
B.
Teknik Pengambilan Data
Informasi yang dikumpulkan adalah
informasi yang berkaitan dengan wirausaha, dan literature tentang anjuran berwirausaha
dalam Islam.Informasi ini diperoleh
dari berbagai literature baik berupa majalah, jurnal ilmiah, internet maupun
buku yang relevan dengan tema yang diangkat.
BAB
IV
ANALISA
DAN PEMBAHASAN
A.
Wirausaha dalam Pandangan Islam
Bekerja dalam Islam adalah suatu
kewajiban bagi mereka yang mampu. Tidak dibenarkan bagi seorang muslim
berpangku tangan dengan alasan bertawakal kepada Allah. Tidak dibenarkan pula
bagi seorang muslim bersandar pada bantuan orang lain sedangkan ia mampu dan memiliki kemampuan.Sesungguhnya Allah telah melapangkan
bumi dan menyediakan fasilitas, agar manusia dapat berusaha mencari sebagian
dari rizki yang disediakan-Nya bagi keperluan manusia. Sebagaimana yang
telah dijelaskan Allah melalui
firman-Nya:
ô‰s)s9uröNà6»¨Z©3tB’ÎûÇÚö‘F{$#$uZù=yèy_uröNä3s9$pkŽÏù|·ÍŠ»yètB3Wx‹Î=s%$¨Btbrãä3ô±s?ÇÊÉÈ
“Dan sungguh Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana
Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu.(Tetapi) sedikit sekali kamu
bersyukur.”(Q. S. Al-A’raf: 10).
Allah sangat menghargai orang yang berusaha karena seseorang yang
berusaha berarti ia telah menunaikan satu kewajiban.
إِنَّ
اللهَ تَعَالىَ كَتَبَ عَلَيْكُمُ السَّعْىَ فَاسْعَوْا (رواه الطبرانى)
Artinya: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kalian
berusaha, maka oleh sebab itu hendaklah kalian berusaha” (HR. Thabrani)
Al-Qur’an penuh dengan desakan untuk
melakukan aktivitas bisnis.Sebagai agama yang menekankan dengan kuat sekali
tentang pentingnya keberadaan
umat, maka Islam memandang bahwa berusaha atau berwirausaha merupakan bagian
integral dari ajaran agama.Terdapat sejumlah ayat dan hadis Nabi Muhammad SAW
yang menjelaskan pentingnya aktivitas berusaha itu. Diantaranya: Surat
Al-Jumu’ah
#sÎ*sùÏMuÅÒè%äo4qn=¢Á9$#(#rãϱtFR$$sùÎûÇÚöF{$#(#qäótGö/$#ur`ÏBÈ@ôÒsù«!$#(#rãä.ø$#ur©!$##ZÏWx.ö/ä3¯=yè©9tbqßsÎ=øÿè?ÇÊÉÈ
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu
di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.”
Sebagai seorang muslim, kita dituntut agar tidak hanya mementingkan
akhirat saja, atau duniawi saja. Kemandirian adalah modal terpenting bagi
seorang entrepreneur sebagaimana nasihat sahabat Ali Bin Abi Thalib yang sangat
populer, bahwa modal terbesar dalam hidup adalah kemandirian. Diriwayatkan olehMiqdam RA., dari Rasulullah
SAW beliau bersabda
مااَكَلَ
اَحَدٌطَعَامًا خَيْرًا مِنْ اَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلَ يَدِهِ، وَاِنَّ نَبٍيَّ
اللّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمْ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
Artinya: “Makanan yang paling baik
yang dikonsumsi oleh seseorang adalah makanan hasil keringatnya sendiri.
Sesungguhnya Nabi Dawud mengkonsumsi
makanan dari hasil keringatnya sendiri (HR. Bukhori)”
Hadits
diatas menunjukkan bahwa bekerja atau berusaha merupakan perbuatan yang sangat
mulia dalam ajaran Islam.Dalam Islam bekerja bukan sekedar memenuhi kebutuhan
sehari-hari tetapi juga untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan
yang seharusnya dijunjung tinggi.Karenanya dalam Islam bekerja menempati posisi
yang teramat mulia.Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya
sendiri.
Orang yang
bekerja/berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan tangannya sendiri baik
untuk mencukupi kebutuhannya sendiri maupun keluarga dalam Islam orang seperti
ini dikategorikan jihad fi sabilillah.[6]
Dengan
adanya anjuran untuk bekerja, menjadikan setiap umat Islam harus mencari pekerjaan
sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.Jalan mendapatkan pekerjaan
adalah bermacam-macam, namun yang terpenting adalah pekerjaan tersebut harus
halal dan sesuai dengan landasan syari’ah Islam. Hal itu harus menjadi pegangan
bagi setiap umat Islam dalam menjalani pekerjaan yang ia geluti.
Tanpa
hal itu, maka apa yang dilakukan akan terasa sia-sia dan tidak akan barokah.
Dan tentunya jika bekerja tidak dilandasi dengan semangat keimanan dan
ketaqwaan maka yang akan didapat adalah kebahagiaan yang semu.[7]
B.
Fungsi
Wirausaha
Dilihat dari ruang lingkupnya,
wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu fungsi makro dan
mikro .
1.
Secara
makro
Secara makro wirausaha berperan
sebagai penggerak, pengendali dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Secara
kualitatif peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi,
yaitu;
pertama, usaha kecil dapat
memperkokoh perekonomian nasioanl melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti
fungsi pemasok, produksi, penyalur dan pemasaran bagi hasil produk-produk
industri besar. Usaha kecil berfungsi sebagai tranformator antar sektor yang
mempunyai kaitan kedepan maupun
kebelakang (Drucker, 1979: 54).
Kedua; usaha kecil dapat dapat
meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang
ada.Usaha kecil sangat fleksibel karena dapat menyerap tenaga kerja dan sumber
daya lokal serta meningkatkan sumber daya manusia agar menjadi wirausaha yang
tangguh.
Ketiga; usaha kecil dipandang
sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha
dan pendapatan karena jumlahnya tersebar diperkotaan maupun pedesaan.
2.
Secara
mikro
Secara mikro peran wirausaha adalah
menanggung risiko dan ketidak pastian mengkombinasikan sumber-sumber kedalam
cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
Dalam melakukan mikronya menurut Marzuki Usman (1977), secara umum wirausaha
memiliki dua peran yaitu Sebagai penemu dan perencana.Sebagai penemu, wirausaha
berperan dalam menemukan dan meciptakan produk baru, teknologi baru, ide-ide
baru, dan organisasi usaha baru.Sebagai perencana, wirausaha berperan dalam
merancang perencanaan perusahaan, strategi perusahaan, ide-ide dalam
perusahaan, dan organisasi perusahaan.
Dalam dimensi yang lebih luas,
wirausaha sangat diperlukan karena perannya di dalam mendinamisir kegiatan
ekonomi bisnis keluarga, masyarakat, daerah dan Negara, dengan munculnya para
pelaku ekonomi bisnis baru yang disebut wirausaha. Bila dinamisir kegiatan
ekonomi bisnis ini dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan dalam waktu yang
cukup lama, maka hal ini akan dapat membuat pondasi yang kuat bagi ketahanana
(resilience) ekonomi tehadap fluktuasi dan krisis ekonomi global seperti yang
pernah terjadi pada tahun 1998 dan 2008 hingga saat ini.[8]
BAB
V
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari pembahasan
dapat diambil kesimpulan yaitu:
1. Bekerja dalam Islam adalah suatu kewajiban bagi mereka yang mampu.
Tidak dibenarkan bagi seorang muslim berpangku tangan dengan alasan bertawakal
kepada Allah.
Sesungguhnya Allah telah melapangkan bumi dan menyediakan fasilitas, agar
manusia dapat berusaha mencari sebagian dari rizki yang disediakan-Nya bagi
keperluan manusia. Dalam Islam bekerja bukan sekedar memenuhi
kebutuhan sehari-hari tetapi juga untuk memelihara harga diri dan martabat
kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi. Karenanya dalam Islam bekerja
menempati posisi yang teramat mulia. Islam sangat menghargai orang yang bekerja
dengan tangannya sendiri.Orang yang
bekerja/berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan tangannya sendiri baik
untuk mencukupi kebutuhannya sendiri maupun keluarga dalam Islam orang seperti
ini dikategorikan jihad fi sabilillah.
2. Dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu
fungsi makro dan mikro. Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak,
pengendali dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Secara mikro peran wirausaha
adalah menanggung risiko dan ketidak pastian mengkombinasikan sumber-sumber
kedalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan
usaha-usaha baru.
B. Saran
1. Manusia sebagai makhluk mulia yang dibekali akal oleh Allah seharusnya
mampu memanfaat sumber daya alam yang ada, salah satunya dengan jalan
berwirausaha.
2.
Seharusnya manusia mampu memahami bahwasanya
terdapat banyak manfaat dalam berwirausaha, baik bagi diri sendiri, masyarakat
sekitar maupun bagi suatu bangsa.
DAFTAR
PUSTAKA
Abdullaah, Ma’ruf, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin:
Antasari Press, 2011)
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 1999)
Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta:
UI-Press Salemba 4, 1982)
Syukur, Amin, Pengantar Studi Islam, (Semarang: Pustaka
Nuun, 2010)
Yusanto, M. I. dan Widjajakusuma, M. K., Menggagas Bisnis
Islami, (Jakarta: Gema Insani Press,
2002)
http://rosmala-catatan-sederhanaku.blogspot.com/
BIODATA PENULIS
Data Pribadi :
a.
Nama
Lengkap : Fina Nailatul Izzah
b.
Tempat,
tanggal lahir : Kudus, 20 November 1993
c.
Alamat
Rumah : Tanjungrejo, Jekulo,
Kudus
d.
No.
Telp/ HP : 085 741 054 420
e.
Alamat
e-mail :
Finaey20izzah@gmail.com
Data
PTAIN :
a.
No.
Induk Mahasiswa : 212331
b.
Jurusan/
Prodi : Syariah dan Ekonomi
Islam
c.
Nama
PTAIN : STAIN KUDUS
d.
Alamat : Jln. Conge
Ngembalrejo Kudus
e.
No.
Telp : (0291) 43267
[1]
H.M. Ma’ruf Abdullaah, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin:
Antasari Press, 2011), hlm. 7-8.
[2]M.
I. Yusanto dan M. K. Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2002), hlm. 48.
[3]Amin
Syukur, Pengantar Studi Islam, (Semarang: Pustaka Nuun, 2010), hlm. 29.
[4]Harun
Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI-Press
Salemba 4, 1982), hlm. 10.
[5]
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1999), hlm. 65
[6]M.I.Yusanto
dan M. K. Widjajakusuma, Op. Cit, hlm. 46
[7]
Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009),
hlm. 71-75.
[8]
http://rosmala-catatan-sederhanaku.blogspot.com/