Kamis, 15 Mei 2014

ANJURAN BERWIRAUSAHA DALAM ISLAM

KARYA TULIS ILMIAH
Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Seleksi
Calon Penerima Bantuan Pendidikan

STAIN KUDUS
Tema: Membumikan Islam Transformatif dalam Kehidupan Masyarakat


Logo_STAIN_Kudus_Jawa_Tengah









Oleh:
Nama                          : Fina Nailatul Izzah
Nim                             : 212331
Jurusan/Prodi            : Syariah Dan Ekonomi Islam/MBS



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
Tahun Pelajaran 2014/2015
Jalan Conge Ngembalrejo Kudus 59322
Telp: (0291) 43267, 43818
KUDUS
Anjuran Berwirausaha dalam Islam

KARYA TULIS ILMIAH
Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Seleksi
Calon Penerima Bantuan Pendidikan

STAIN KUDUS
Tema: Membumikan Islam Transformatif dalam Kehidupan Masyarakat


Logo_STAIN_Kudus_Jawa_Tengah








Oleh:
Nama                          : Fina Nailatul Izzah
Nim                             : 212331
Jurusan/Prodi            : Syariah Dan Ekonomi Islam/MBS



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
Tahun Akademik 2014/2015
Jalan Conge Ngembalrejo Kudus 59322
Telp: (0291) 43267, 43818
KUDUS

HALAMAN PENGESAHAN

1.      Judul Karya Tulis                          : Anjuran Berwirausaha dalam Islam
2.      Jurusan/Prodi                                :Syariah dan Ekonomi Islam/MBS
3.      Nama Perguruan Tinggi                :STAIN KUDUS
4.      Penulis
a.       Nama Lengkap                        : Fina Nailatul Izzah
b.      Nomor Induk Mahasiswa       : 212331


Kudus,  Mei 2014
Penulis


Fina Nailatul Izzah
















ABSTRAK

Izzah, Fina Nailatul. Anjuran Berwirausaha dalam Islam.Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus tahun akademik 2014/2015.
Islammengajarkan umatnya agar bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bekerja disini bisa juga dilakukan dengan cara berwirausaha, bisa berupa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri ataupun bekerja pada orang lain.Dan sudah sewajarnya manusia yang beriman dan berakal dapat hidup lebih baik daripada makhluk Allah lainnya.
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui wirausaha dalam pandangan Islam dan mengetahui fungsi wirausaha.
Metode yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah dimulai dengan pencarian ide yang diperoleh dari pengamatan terhadap anjuran berwirausaha, khususnya berwirausaha dalam pandangan Islam, pengumpulan data dan informasi dari buku-buku dan artikel dari internet, serta penarikan kesimpulan.
Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri.Orang yang bekerja/berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan tangannya sendiri baik untuk mencukupi kebutuhannya sendiri maupun keluarga dalam Islam orang seperti ini dikategorikan jihad fi sabilillah.
Kata Kunci : Wirausaha, Islam


                       







MOTTO

“Tidak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras dan mau belajar dari kegagalan”(Collin powell)
“Jika ada modal usaha yang lebih penting dari uang,berapapun besarnya,modal itu adalah ide-ide cemerlang,impian dan kreativitas yang tak kan pernah habis”
























KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena hanya dengan karunia, kasih sayang, serta limpahan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah dan terlimpahkan kepada Rasulullah SAW serta para sahabat dan pengikutnya. Karya tulis ilmiah ini disusun guna memenuhi persyaratan seleksi calon penerima bantuan pendidikan STAIN KUDUS 2014, dengan judul “Anjuran Berwirausaha dalam Islam.
Karya tulis ilmiah ini dapat terwujud atas bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Ayah Noor Muchlish dan Ibu Masri’ah, selaku Orang tua penulis yang telah memberikan bantuan material maupuan non-material dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
2.      Teman-teman yang telah banyak membantu hingga karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan.
3.      Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang bersedia meluangkan waktunya untuk membantu penulisan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam karya tulis ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan.Hal ini disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang ada pada kami.Oleh karena itu, segala saran dan kritik dari pembaca sangat dinantikan untuk menyempurnakan karya tulis ilmiah selanjutnya.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

                                                                                         Kudus,   April


Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
ABSTRAK..........................................................................................................    iii
MOTTO.................................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR........................................................................................... v
DAFTAR ISI.......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.........................................................................................
B.     Rumusan Masalah...........................................................................
C.     Tujuan Penulisan.............................................................................
D.    Manfaat Penulisan..........................................................................
E.     Sistematika Penulisan.....................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.    Definisi Berwirausaha..............................................................................            
B.     Definisi Islam...........................................................................................
BAB III METODE PENULISAN
A.    Jenis Penulisan.........................................................................................
B.     Teknik Pengambilan Data........................................................................
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
A.    Wirausaha dalam Pandangan Islam ........................................................
B.     Fungsi Wirausaha.....................................................................................
BAB V PENUTUP
A.    Simpulan..................................................................................................
B.     Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENULIS



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Islam mengajarkan umatnya agar bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bekerja disini bisa juga dilakukan dengan cara berwirausaha, bisa berupa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri ataupun bekerja pada orang lain.
 Manusia dengan bekal akal fikirannya mestinya mampu menemukan bagaimana ia harus memenuhi kebutuhan hidupnya yang terus berkembang, tindakan dan proses apa yang harus dilakukan untuk semua itu. Sedangkan berusaha bagi mereka merupakan sebuah keharusan.
Sabda Nabi SAW :
“ Sesungguhnya Allah mewajibkan atas kamu berusaha, maka berusahalah…” (HR. at-Thabrani)
Untuk itu manusia perlu bekerja keras, membangun jaringan kerja, membentuk tim, dan berbagi di dalam pekerjaan dan hasil-hasilnya. Semua ini dilakukan dalam rangka memenuhi sunnatullah. Manusia akan rugi dunia-akhirat manakala tidak memanfaatkan kehidupan di dunia ini dengan sebaik-baiknya.
Manusia juga harus mampu hidup dalam keteraturan, kepedulian, kedisiplinan dan saling memperkuat.Dan sudah sewajarnya manusia yang beriman dan berakal dapat hidup lebih baik daripada makhluk Allah lainnya. Kita pun seharusnya mampu menunjukkan kerja keras, disiplin, saling berbagi, dan saling memperkuat dalam rangka mencari ridha Allah.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana wirausaha dalam pandangan Islam?
2.      Bagimana fungsi wirausaha?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui dan memahami wirausaha dalam pandangan Islam
2.      Mengetahui dan memahami fungsi wirausaha
D.    Manfaat Penulisan
1.      Bagi Penulis:
a.       Memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai anjuran berwirausaha dalam Islam.
b.      Untuk mengasah kemampuan penulis dalam menyusun karya tulis.
c.       Sebagai bekal yang diharapkan mampu menunjang keberhasilan penulis di masa yang akan datang.
2.      Bagi Masyarakat:
a.       Memberikan informasi tentang anjuran berwirausaha dalam Islam.
b.      Memberikan informasi tentang manfaat berwirausaha.
E.     Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan karya tulis ini terdiri dari tiga bagian sebagaimana berikut:
1.      Bagian muka
Dalam bagian ini terdiri dari : halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, dan daftar isi.
2.      Bagian isi
BAB I             : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II            : Tinjauan pustaka, yang terdiri dari definisi berwirausaha dan Islam.
BAB III          : Metode penulisan.
BAB IV          : Analisa dan pembahasan mengenai anjuran berwirausaha dalam Islam.
BAB V            : Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran.
3.      Bagian Akhir
Pada bagian ini, terdiri dari : daftar pustaka, dan biodata penulis.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Definisi Berwirausaha
Peter F. Drucker mengatakan bahwa berwirausaha merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda-beda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa berwirausaha adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari yang lain, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
عَنْ عَاصِمْ بْنِ عُبَيْدِ الله عَنْ سَالِمْ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ للهِ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْمُؤْمِنَ الْمُحْتَرِفَ (أخرجه البيهقى)
“Dari ‘Ashim Ibn ‘Ubaidillah dari Salim dari ayahnya, Ia berkata bahwa Rasulullah Saw. Bersabda:“Sesungguhnya Allah menyukai orang mukmin yang berkarya.”(H. R. Al-Baihaqi).
Berdasarkan hadits di atas dapat disebutkan bahwa berwirausaha merupakan kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha.Kemampuan menciptakan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi.
Kreatifitas adalah mampu menangkap dan menciptakan peluang-peluang bisnis yang bisa dikembangkan. Di tengah persaingan bisnis yang ketat sekalipun seorang wirausaha tetap mampu menangkap dan menciptakan peluang baru untuk berbisnis, sehingga ia tidak pernah khawatir kehabisan lahan. Sedangkan inovasi adalah mampu melakukan pembaruan-pembaruan dalam menangani bisnis yang digelutinya, sehingga bisnis yang dilakukannya tidak pernah usang dan selalu dapat mengikuti perkembangan zaman. Sifat inovatif ini akan mendorong bangkitnya kembali kegairahan untuk meraih kemajuan dalam berbisnis.[1]
Jadi orang yang berkarya akan memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak dengan kreatifitas dan inovasinya untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya.[2]
B.     Definisi Islam
Secara etimologis, Islam berasal dari bahasa Arab, diderivasikan dari salima  yang berarti selamat sentosa. Dari kata ini dibentuk aslama yang berarti memelihara dalam keadaan yang selamat sentosa, dan juga berarti menyerahkan diri, tunduk, patuh dan taat.Kata aslama itulah yang menjadi pokok dalam Islam, mengandung segala arti yang ada dalam arti pokoknya.[3]
Islam adalah ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang rasul.Dari pengertian kebahasaan ini, kata Islam dekat dengan arti kata agama yang berarti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, batasan dan kebiasaan.[4]
Islam menurut istilah adalah mengacu kepada agama yang bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT, bukan berasal dari manusia, dan bukan pula berasal dari Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian secara istilah Islam adalah nama bagi suatu agama yang berasal dari Allah SWT, yang tidak memiliki hubungan dengan orang tertentu atau dari golongan manusia atau dari suatu negeri.[5]







BAB III
METODE PENULISAN

A.    Jenis Penulisan
Tulisan dalam karya tulis ilmiah ini bersifat kajian pustaka atau library research.Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif yang disertai dengan analisis sehingga menunjukkan suatu kajian ilmiah yang dapat dikembangkan dan diterapkan lebih lanjut.

B.     Teknik Pengambilan Data
Informasi yang dikumpulkan adalah informasi yang berkaitan dengan wirausaha, dan literature tentang anjuran berwirausaha dalam Islam.Informasi ini diperoleh dari berbagai literature baik berupa majalah, jurnal ilmiah, internet maupun buku yang relevan dengan tema yang diangkat.

















BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

A.    Wirausaha dalam Pandangan Islam
Bekerja dalam Islam adalah suatu kewajiban bagi mereka yang mampu. Tidak dibenarkan bagi seorang muslim berpangku tangan dengan alasan bertawakal kepada Allah. Tidak dibenarkan pula bagi seorang  muslim bersandar pada bantuan orang lain sedangkan ia mampu dan memiliki kemampuan.Sesungguhnya Allah telah melapangkan bumi dan menyediakan fasilitas, agar manusia dapat berusaha mencari sebagian dari rizki yang disediakan-Nya bagi keperluan manusia. Sebagaimana yang telah  dijelaskan Allah melalui firman-Nya:
ôs)s9uröNà6»¨Z©3tBÎûÇÚöF{$#$uZù=yèy_uröNä3s9$pkŽÏù|·ÍŠ»yètB3WxÎ=s%$¨Btbrãä3ô±s?ÇÊÉÈ
Dan sungguh Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu.(Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”(Q. S. Al-A’raf: 10).

Allah sangat menghargai orang yang berusaha karena seseorang yang berusaha berarti ia telah menunaikan satu kewajiban.
إِنَّ اللهَ تَعَالىَ كَتَبَ عَلَيْكُمُ السَّعْىَ فَاسْعَوْا (رواه الطبرانى)
Artinya:  “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kalian berusaha, maka oleh sebab itu hendaklah kalian berusaha” (HR. Thabrani)
Al-Qur’an penuh dengan desakan untuk melakukan aktivitas bisnis.Sebagai agama yang menekankan dengan kuat sekali tentang pentingnya keberadaan umat, maka Islam memandang bahwa berusaha atau berwirausaha merupakan bagian integral dari ajaran agama.Terdapat sejumlah ayat dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan pentingnya aktivitas berusaha itu. Diantaranya: Surat Al-Jumu’ah
#sŒÎ*sùÏMuŠÅÒè%äo4qn=¢Á9$#(#rãÏ±tFR$$sùÎûÇÚöF{$#(#qäótGö/$#ur`ÏBÈ@ôÒsù«!$#(#rãä.øŒ$#ur©!$##ZŽÏWx.ö/ä3¯=yè©9tbqßsÎ=øÿè?ÇÊÉÈ
Artinya: “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.”

  Sebagai seorang muslim, kita dituntut agar tidak hanya mementingkan akhirat saja, atau duniawi saja. Kemandirian adalah modal terpenting bagi seorang entrepreneur sebagaimana nasihat sahabat Ali Bin Abi Thalib yang sangat populer, bahwa modal terbesar dalam hidup adalah kemandirian.  Diriwayatkan olehMiqdam RA., dari Rasulullah SAW beliau bersabda
مااَكَلَ اَحَدٌطَعَامًا خَيْرًا مِنْ اَنْ يَأْكُلَ مِنْ عَمِلَ يَدِهِ، وَاِنَّ نَبٍيَّ اللّهِ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلاَمْ كَانَ يَأْكُلُ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ
Artinya: “Makanan yang paling baik yang dikonsumsi oleh seseorang adalah makanan hasil keringatnya sendiri. Sesungguhnya Nabi Dawud mengkonsumsi makanan dari hasil keringatnya sendiri (HR. Bukhori)”
Hadits diatas menunjukkan bahwa bekerja atau berusaha merupakan perbuatan yang sangat mulia dalam ajaran Islam.Dalam Islam bekerja bukan sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi.Karenanya dalam Islam bekerja menempati posisi yang teramat mulia.Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri.
Orang yang bekerja/berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan tangannya sendiri baik untuk mencukupi kebutuhannya sendiri maupun keluarga dalam Islam orang seperti ini dikategorikan jihad fi sabilillah.[6]
Dengan adanya anjuran untuk bekerja, menjadikan setiap umat Islam harus mencari pekerjaan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.Jalan mendapatkan pekerjaan adalah bermacam-macam, namun yang terpenting adalah pekerjaan tersebut harus halal dan sesuai dengan landasan syari’ah Islam. Hal itu harus menjadi pegangan bagi setiap umat Islam dalam menjalani pekerjaan yang ia geluti.
Tanpa hal itu, maka apa yang dilakukan akan terasa sia-sia dan tidak akan barokah. Dan tentunya jika bekerja tidak dilandasi dengan semangat keimanan dan ketaqwaan maka yang akan didapat adalah kebahagiaan yang semu.[7]

B.     Fungsi Wirausaha
Dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu fungsi makro dan mikro .
1.      Secara makro
Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Secara kualitatif peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi, yaitu;
pertama, usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasioanl melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, produksi, penyalur dan pemasaran bagi hasil produk-produk industri besar. Usaha kecil berfungsi sebagai tranformator antar sektor yang mempunyai kaitan kedepan  maupun kebelakang (Drucker, 1979: 54).
Kedua; usaha kecil dapat dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada.Usaha kecil sangat fleksibel karena dapat menyerap tenaga kerja dan sumber daya lokal serta meningkatkan sumber daya manusia agar menjadi wirausaha yang tangguh.
Ketiga; usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan pendapatan karena jumlahnya tersebar diperkotaan maupun pedesaan.


2.      Secara mikro
Secara mikro peran wirausaha adalah menanggung risiko dan ketidak pastian mengkombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru. Dalam melakukan mikronya menurut Marzuki Usman (1977), secara umum wirausaha memiliki dua peran yaitu Sebagai penemu dan perencana.Sebagai penemu, wirausaha berperan dalam menemukan dan meciptakan produk baru, teknologi baru, ide-ide baru, dan organisasi usaha baru.Sebagai perencana, wirausaha berperan dalam merancang perencanaan perusahaan, strategi perusahaan, ide-ide dalam perusahaan, dan organisasi perusahaan.
Dalam dimensi yang lebih luas, wirausaha sangat diperlukan karena perannya di dalam mendinamisir kegiatan ekonomi bisnis keluarga, masyarakat, daerah dan Negara, dengan munculnya para pelaku ekonomi bisnis baru yang disebut wirausaha. Bila dinamisir kegiatan ekonomi bisnis ini dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan dalam waktu yang cukup lama, maka hal ini akan dapat membuat pondasi yang kuat bagi ketahanana (resilience) ekonomi tehadap fluktuasi dan krisis ekonomi global seperti yang pernah terjadi pada tahun 1998 dan 2008 hingga saat ini.[8]










BAB V
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari pembahasan dapat diambil kesimpulan yaitu:
1.      Bekerja dalam Islam adalah suatu kewajiban bagi mereka yang mampu. Tidak dibenarkan bagi seorang muslim berpangku tangan dengan alasan bertawakal kepada Allah. Sesungguhnya Allah telah melapangkan bumi dan menyediakan fasilitas, agar manusia dapat berusaha mencari sebagian dari rizki yang disediakan-Nya bagi keperluan manusia. Dalam Islam bekerja bukan sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga untuk memelihara harga diri dan martabat kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi. Karenanya dalam Islam bekerja menempati posisi yang teramat mulia. Islam sangat menghargai orang yang bekerja dengan tangannya sendiri.Orang yang bekerja/berusaha untuk mendapatkan penghasilan dengan tangannya sendiri baik untuk mencukupi kebutuhannya sendiri maupun keluarga dalam Islam orang seperti ini dikategorikan jihad fi sabilillah.
2.      Dilihat dari ruang lingkupnya, wirausaha memiliki dua fungsi, yaitu fungsi makro dan mikro. Secara makro wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali dan pemacu perekonomian suatu bangsa. Secara mikro peran wirausaha adalah menanggung risiko dan ketidak pastian mengkombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.
B.     Saran
1.      Manusia sebagai makhluk mulia yang dibekali akal oleh Allah seharusnya mampu memanfaat sumber daya alam yang ada, salah satunya dengan jalan berwirausaha.
2.      Seharusnya manusia mampu memahami bahwasanya terdapat banyak manfaat dalam berwirausaha, baik bagi diri sendiri, masyarakat sekitar maupun bagi suatu bangsa.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullaah, Ma’ruf, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011)
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999)
Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI-Press Salemba 4, 1982)
Syukur, Amin, Pengantar Studi Islam, (Semarang: Pustaka Nuun, 2010)
Yusanto, M. I. dan Widjajakusuma, M. K., Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani Press,   2002)
http://rosmala-catatan-sederhanaku.blogspot.com/



















BIODATA PENULIS

Data Pribadi :
a.       Nama Lengkap            : Fina Nailatul Izzah
b.      Tempat, tanggal lahir  : Kudus, 20 November 1993
c.       Alamat Rumah            : Tanjungrejo, Jekulo, Kudus
d.      No. Telp/ HP               : 085 741 054 420
e.       Alamat e-mail              : Finaey20izzah@gmail.com
Data PTAIN :
a.       No. Induk Mahasiswa : 212331
b.      Jurusan/ Prodi             : Syariah dan Ekonomi Islam
c.       Nama PTAIN              : STAIN KUDUS
d.      Alamat                                    : Jln. Conge Ngembalrejo Kudus
e.       No. Telp                      : (0291) 43267






[1] H.M. Ma’ruf Abdullaah, Wirausaha Berbasis Syariah, (Banjarmasin: Antasari Press, 2011), hlm. 7-8.
[2]M. I. Yusanto dan M. K. Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), hlm. 48.
[3]Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, (Semarang: Pustaka Nuun, 2010), hlm. 29.
[4]Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya, (Jakarta: UI-Press Salemba 4, 1982), hlm. 10.
[5] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 65
[6]M.I.Yusanto dan M. K. Widjajakusuma, Op. Cit, hlm. 46
[7] Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 71-75.
[8] http://rosmala-catatan-sederhanaku.blogspot.com/